Cara Belajar TOEFL

Selasa, 21 Januari 2014

Sistem Khilafah Bukan Syariat Islam

 

Jakarta, NU Online
Agama Islam tidak mengatur kepemimpinan umat dengan sistem khilafah. Tiada satu pun nash Al-Quran dan hadis Rasulullah SAW menunjukkan sistem khilafah sebagai model kepemimpinan Islam seperti yang dipaksakan sekelompok kecil umat Islam.

Demikian disampaikan pengurus Aswaja Centre KH Syamsul Arifin Abdullah yang kerap disapa Gus A’ab dalam diskusi “Penerapan Aswaja di Lingkungan Muslimat NU” di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Sabtu (18/1).

“Kalau model khilafah ada nasnya, pengangkatan khalifah takkan berbeda,” tegas Gus A’ab.

Di hadapan 90 kader Muslimat NU yang mengikuti Orientasi Kepemimpinan Ormas Perempuan selama dua hari, Sabtu-Ahad (18-19/1), Gus A’ab merujuk pada kenyataan sejarah para khalifah Rasulullah SAW.

Para sahabat Rasulullah SAW menggunakan cara berbeda dalam mengangkat masing-masing dari empat khalifah itu. Perbedaan itu bisa dimaklumi karena nas agama tidak memberikan petunjuk teknisnya, terang Gus A’ab.

Mereka menggunakan mekanisme pengangkatan pemimpin sesuai dengan perkembangan zamannya dan wawasan politik masyarakat di tiap era khalifah itu. Dari situ, ulama menyimpulkan, Rasulullah SAW menyerahkan umatnya untuk menentukan sistem pengangkatan pemimpin.

Rasululllah SAW memang pernah mengatakan, khalifah berasal dari suku Quraisy. Pertimbangannya ketika itu lebih pada besarnya modal sosial yang dimiliki suku Quraisy. Namun, Rasulullah SAW sama sekali tidak merinci mekanismenya, tandas Gus A’ab dalam acara yang diselenggarakan PP Muslimat NU dan Dirjen Bimas Islam Kemenag RI. (Alhafiz K)

Sumber : KLIK>>